Karya rinaras ambuka budi, gapura mangesthi aruming bawana.

Senin, 06 Juni 2016

Pembangunan dengan pendekatan humanis radikal (Fahmi F.)

ABSTRAK

Pembangunan perekonomian di Indonesia merupakan hal yang sudah sering dibahas karena terdapat banyak masalah yang menghambat pembangunan perekonomian seperti kemiskinan. Kebanyakan pada bangsa kita sebagian dari mereka yang dapat dikatakan sebagai golongan menengah kebawah bersikap tidak peduli dan pasif akan apa yang dialami mereka. Jika sebagian masyarakat kita sendiri terutama bagi masyarakat yang dianggap miskin dan memiliki ketidakberdayaan, bahkan dapat dikatakan sebagai masyarakat yang tertindas, bersikap tidak peduli dan pasif maka hal inilah yang menjadi tujuan utama adanya pendekatan humanis radikal, yaitu untuk merubah cara pandang masyarakat tersebut, bahwa mereka harus bersikap aktif akan keadaan kekurangan yang dimiliki yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran akan system dan structural sosial bahwa sebenarnya mereka mampu untuk menjadi sebuah masyarakat yang lebih daripada yang kini mereka rasakan. Dalam menghadapi masalah perekonomian yang rendah, masyarakat bersikap tidak peduli dan pasif akan keadaaan tersebut, sehingga hal ini tidak akan menjadikan sebuah perubahan pada pembangunan perekonomian di negara kita, melalui pendekatan humanis radikal berusaha untuk dipecahkan masalah tersebut, yaitu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa mereka sebagai manusia memiliki harkat dan martabatnya yang harus dipenuhi.



Kata Kunci : Pembangunan Perekonomian, Pendekatan Humanis Radikal



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pembangunan merupakan sebuah fenomena yang sering kali dibahas pada setiap kehidupan masyarakat dalam suatu negara. Pembangunan merupakan sebuah hal penting yang dapat dijadikan tolak ukur apakah sebuah negara tersebut dapat dikatakan negara yang sudah maju atau negara yang masih berkembang, semakin tinggi tingkat pembangunan dalam sebuah negara maka dapat dikatakan bahwa negara tersebut merupakan sebuah negara yang maju dan sebaliknya, semakin minimnya tingkat pembangunan maka dapat dikatakan negara tersebut masih merupakan negara yang berkembang.
Konsep pembangunan sebenarnya lebih merujuk pada bentuk perubahan untuk menuju yang lebih baik kedepannya. Demi mencapai tujuan yang lebih baik ini maka diperlukan sebuah perencanaan yang telah dipersiapkan secara matang untuk tercapainya tujuan tersebut. Pembangunan secara garis besar di Indonesia dapat dijadikan atas tiga hal umum yaitu meliputi penmbangunan pendidikan, pembangunan ekonomi, dan pembangunan kesehatan.
Bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya, suku, etnis, ras, dan agama menjadikan keanekaragaman ini sendiri sebagai pendorong baik itu eksternal maupun internal dalam perannya sebagai faktor pendukung adanya sebuah pembangunan. Dalam implementasinya kurangnya komunikasi dari penentu kebijakan menjadikan model atau tipe pembangunan di Indonesia menjadi lebih ke arah “top-down”, dimana dalam model ini dalam satu sisi dapat dinilai baik dan dari sisi lain pula dapat dikatakan buruk.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragam dalam pelaksanaan pembangunan baik dari segi ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan masih bersikap apatis acuh tak acuh pada kondisinya sendiri. Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memakai pada pendekatan humanis radikal yaitu dimana kondisi bangsa kita terhambat tatanan sosialnya sehingga perkembangan harkat martabat masyarakat bangsa kita juga terhambat.
Pembangunan dalam sektor ekonomi merupakan sebuah hal yang seringkali dibahas, karena negara kita merupakan negara yang masih dalam taraf negara yang berkembang dimana dari segi perekonomian banyak terdapat kendala dalam pelaksanaan pembangunanannya. Dalam perkembangannya pembangunan ekonomi di Indonesia mengalami kendala-kendala, seperti tingkat kemiskinan yang tinggi. Fenomena inilah yang menjadi dasar dibahasnya pendekatan humanis radikal
1.2  Kajian Teoritis
1.2.1        Konsep Pembangunan
Di Indonesia, kata pembangunan sudah menjadi kata kunci bagi segala hal. Secara umum, pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat. Pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok; pertama, masalah materi yang mau dihasilkan dan dibagi, dan kedua, masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif. Jadi pembangunan sebenarnya bagaimana hal tersebut dapat menghasilkan sesuatu bagi masyarakatnya untuk lebih baik dari segala aspek kehidupannya, dan bagaimana usaha masyarakat dalam perencanaanya dalam pembangunan itu sendiri sehingga nantinya dapat dirasakan hasil dari sebuah pembangunan tersebut.
Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses transformasi masyarakat dari suatu keadaan pada keadaan yang lain yang makin mendekati tata masyarakat yang dicitacitakan, dalam proses transformasi itu ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan (continuity) dan perubahan (change), tarikan antara keduanya menimbulkan dinamika dalam perkembangan masyarakat (Djojonegoro, 1996: 7).

1.2.2        Pendekatan Humanis Radikal
Para penganut humanis radikal pada dasarnya berminat mengembangkan sosiologi perubahan radikal dari pandangan subyektivis yakni berpijak pada kesadaran manusia. Pendekatan humanis radikal didasarkan pada nalar antipositivistik, voluntaris, dan ideografis. Pandangan dasar yang penting bagi humanis radikal adalah bahwa kesadaran manusia telah dikuasai atau dibelenggu oleh suprastruktur ideologis yang ada di luar dirinya yang menciptakan pemisah antara dirinya dengan kesadaran yang murni, atau membuat kesadaran palsu yang menghalanginya mencapai pemenuhan dirinya sebagai manusia sejati.
Agenda utama adalah memahami kesulitan manusia dalam membebaskan dirinya dari semua bentuk tatanan sosial yang menghambat perkembangan dirinya sebagai manusia. Pada intinya humanis radikal menurut Paulo Freire melalui analisisnya yaitu mengenai tingkatan kesadaran manusia dan usaha untuk melakukan “konsientisasi”, yang pada dasarnya membangkitkan kesadaran manusia akan system dan struktur penindasan.
Tingkat kesadaran masyarakat terbagi menjadi tiga yaitu, pertama magis, yang menunjukkan bahwa kemiskinan ataupun ketidak berdayaan masyarakat itu terjadi karena ada faktor diluar manusia (natural-supernatural), kedua naif, yang mengatakan bahwa aspek manusia itu sendiri yang merupakan akar dari penyebab masalah dalam masyarakat, ketiga yaitu kritis, hal ini memberikan pandangan bahwa system dan struktur sosial yang merupakan akar dari sebuah masyarakat.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Studi Kasus
Dalam pelaksanaannya pembangunan ekonomi di negara kita bukanlah perkara yang mudah karena masih banyak kendala-kendala yang muncul yang menjadikan pembangunan ekonomi di negara kita tidak mengalami perubahan yang bernilai positif. Kendala pada pembangunan ekonomi diantaranya yang pertama yaitu masalah kemiskinan, kemiskinan merupakan masalah global yang dialami oleh bangsa kita sebagai negara yang masih berkembang. Masyarakat miskin sering menderita kekurangan gizi, tingkat kesehatan yang buruk, tingkat buta huruf yang tinggi, lingkungan yang buruk dan ketiadaan akses infrastruktur maupun pelayanan publik yang memadai. Daerah kantong-kantong kemiskinan tersebut menyebar diseluruh wilayah Indonesia dari dusun-dusun di dataran tinggi, masyarakat tepian hutan, desa-desa kecil yang miskin, masyarakat nelayan ataupun daerah-daerah kumuh di perkotaan.
Salah satu akar permasalahan kemiskinan di Indonesia yakni tingginya disparitas antar daerah akibat tidak meratanya dsistribusi pendapatan, sehingga kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin di Indonesia semakin melebar. Selain fator disparitas ada penyebab-penyabab lain munculnya tingkat kemiskinan di Indonesia yaitu antara lain :
1.      Laju Pertumbuhan Penduduk.
Pertumbuhan penduduk Indonesia terus meningkat di setiap 10 tahun menurut hasil sensus penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan.



2.      Tingkat pendidikan yang rendah.
Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja.
3.      Kurangnya perhatian dari pemerintah.
Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di negara kita.
2.2 Keterkaitan dengan Pendekatan Humanis Radikal
            Masalah pertumbuhan pembangunan perekonomian merupakan sebuah masalah yang sering diperbincangkan, terutama pada masalah kemiskinan yang timbul sebagai fenomena global pada bangsa kita. Namun kebanyakan pada bangsa kita sebagian dari mereka yang dapat dikatakan sebagai golongan menengah kebawah bersikap tidak peduli dan pasif akan apa yang dialami mereka. Dengan sikap yang masih seperti ini tentu hal ini akan menghambat terjadinya pertumbuhan pembangunan perekonomian untuk kedepannya yang lebih sehingga bangsa kita dapat dikatakan memliki perekonomian yang baik dan dapat bersaing dengan perekonomian di dunia luar.
            Pada pendekatan humanis radikal dijelaskan bahwa tingkatan kesadaran manusia dan usaha untuk melakukan “konsientisasi”, yang pada dasarnya membangkitkan kesadaran manusia akan system dan struktur penindasan, jika sebagian masyarakat kita sendiri terutama bagi masyarkat yang dianggap miskin dan memiliki ketidakberdayaan, bahkan dapat dikatakan sebagai masyrakat yang tertindas, bersikap tidak peduli dan pasif maka hal inilah yang menjadi tujuan utama adanya pendekatan humanis radikal, yaitu untuk merubah cara pandang masyarakat tersebut, bahwa mereka harus bersikap aktif akan keadaan kekurangan yang dimiliki yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran akan system dan structural sosial bahwa sebenarnya mereka mampu untuk menjadi sebuah masyarakat yang lebih daripada yang kini mereka rasakan.
            Kesadaran manusia yang telah dikuasai atau dibelenggu oleh suprastruktur ideologis yang ada diluar dirinya menciptakan pemisahan dirinya dengan kesadaran yang sebenarnya atau membuatnya dalam kesadaran palsu yang menghalanginya mencapai pemenuhan dirinya sebagai manusia sejati, inilah juga yang menjadi penyebab masyarakat kita bersikap pasif akan keadaan yang dihadapinya sekarang. Pada pendekatan humanis radikal terkait masalah kemiskinan, juga berusaha memecahkan masalah bagaimana masyarakat yang dianggap sebagai masyarakat yang kurang mampu ini lepas dari belenggu-belenggu yang mengikat mereka untuk dijadikan dalam pola-pola sosial yang mapan sehingga tercapai harkatnya sebagai manusia.
2.3  Penyelesaian Masalah dengan Pendekatan Humanis Radikal 
            Dalam masalah yang dialami bangsa kita yaitu terkait sikap kepasifan dari masyarakat akan keadaan yang dialaminya seperti kemiskinan yang dialami tapi mereka bersikap tidak peduli akan hal itu sendiri, kemudian penindasan yang dialami akibat dari kemiskinan yang dirasakan ini juga dianggap sebagai hal yang biasa, hal ini perlu membutuhkan sebuah pemecahan masalah agar masyarakat kita dapat menjadi masyarakat dengan tingkat pertumbuhan pembangunan ekonomi yang tinggi. Pemecahan masalah tersebut yaitu :
Pertama, melalui pendekatan humanis radikal, perlu adanya peningkatan kesadaran  terhadap masyarakat akan keadaan yang dialami sekarang tidak seharusnya hanya untuk dimaklumi, melainkan harus ditanggapi dengan sikap aktif dari masyarakat ini sendiri.
Kedua, perlu adanya usaha untuk memahami kontradiksi-kontradiksi dalam lingkup sosial, politik dan ekonomi, dan untuk mengambil tindakan melawan unsur-unsur realitas kehidupan yang menindas.sehingga kedepannya tidak akan terjadi sebuah penindasan terhadap masyarakat.
Ketiga, perlu adanya sikap kritis akan kehadapan masyarakat, jikalau masalah yang muncul itu berasal dari system dan struktur sosial yang tidak terlaksana dengan baik, sehingga apparat pemerintah terkait dapat membenarkan system dan struktur yang salah tersebut.
Keempat, terlepas dari pendekatan humanis radikal, perlu adanya sikap serius dari pemerintah agar pertumbuhan pebangunan perekonomian di negara kita ini lebih maju, salah satunya dengan perencanaan-perencanaan yang terkoordinir dengan baik, serta pengawasan terhadap pembangunan perekonomian itu sendiri sehingga nantinya dalam pelaksanaannya tidak ada penyelewengan-penyelewengan.
Dari beberapa pemecahan masalah tersebut, dapat dikatakan yang menjadi unsur terpenting tekait dengan pendekatan humanis radikal, yaitu dengan peningkatan kualitas kesadaran masyarakat itu sendiri untuk dapat bersikap aktif pada keadaan yang dialami kini, agar pembangunan perekonomian di negara kita ini tidak hanya berjalan di tempat, kedepannya agar pertumbuhan pembangunan perekonomian ini semakin membaik.



BAB III
KESIMPULAN

Dalam pelaksanaannya pembangunan ekonomi di negara kita bukanlah perkara yang mudah karena masih banyak kendala-kendala yang muncul yang menjadikan pembangunan ekonomi di negara kita tidak mengalami perubahan yang bernilai positif. Kendala pada pembangunan ekonomi diantaranya yang pertama yaitu masalah kemiskinan, kemiskinan merupakan masalah global yang dialami oleh bangsa kita sebagai negara yang masih berkembang. Salah satu akar permasalahan kemiskinan di Indonesia yakni tingginya disparitas antar daerah akibat tidak meratanya distribusi pendapatan, sehingga kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin di Indonesia semakin melebar.
Kebanyakan pada bangsa kita sebagian dari mereka yang dapat dikatakan sebagai golongan menengah kebawah bersikap tidak peduli dan pasif akan apa yang dialami mereka. Jika sebagian masyarakat kita sendiri terutama bagi masyarakat yang dianggap miskin dan memiliki ketidakberdayaan, bahkan dapat dikatakan sebagai masyarakat yang tertindas, bersikap tidak peduli dan pasif maka hal inilah yang menjadi tujuan utama adanya pendekatan humanis radikal, yaitu untuk merubah cara pandang masyarakat tersebut, bahwa mereka harus bersikap aktif akan keadaan kekurangan yang dimiliki yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran akan system dan structural sosial bahwa sebenarnya mereka mampu untuk menjadi sebuah masyarakat yang lebih daripada yang kini mereka rasakan
Terdapat pemecahan masalah terkait masalah tersebut yaitu, Pertama, melalui pendekatan humanis radikal, perlu adanya peningkatan kesadaran  terhadap masyarakat akan keadaan yang dialami sekarang. Kedua, perlu adanya usaha untuk memahami kontradiksi-kontradiksi dalam lingkup sosial, politik dan ekonomi. Ketiga, perlu adanya sikap kritis akan kehadapan masyarakat, jikalau masalah yang muncul itu berasal dari system dan struktur sosial yang tidak terlaksana dengan baik
Dari beberapa pemecahan masalah tersebut, dapat dikatakan yang menjadi unsur terpenting tekait dengan pendekatan humanis radikal, yaitu dengan peningkatan kualitas kesadaran masyarakat itu sendiri untuk dapat bersikap aktif pada keadaan yang dialami kini,
Pada intinya masyarakat kita dalam menghadapi masalah perekonomian yang rendah, mereka bersikap tidak peduli dan pasif akan keadaaan tersebut, sehingga hal ini tidak akan menjadikan sebuah perubahan pada pembangunan perekonomian di negara kita, melalui pendekatan humanis radikal berusaha untuk dipecahkan masalah tersebut, yaitu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa mereka sebagai manusia memiliki harkat dan martabatnya yang harus dipenuhi.



DAFTAR PUSTAKA
Fakih, Mansour. 2011. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ofset





PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DENGAN PENDEKATAN
HUMANIS RADIKAL

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Teori Pembangunan


Oleh :



Fahmi Febri Prakoso
NIM 140910201014
Email : febri_duatujuh@yahoo.com









PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2015

 DOWNLOAD di sini

Share:
Lokasi: Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

 Klik Enter untuk mencari
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh . Shalom aleichem . Om swastiastu . Namo sang hyang adi buddhaya. SELAMAT DATANG DI BLOG OPINI MAHASISWA AN

About

Blog "Opini Mahasiswa AN14" ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah Prodi AN FISIP UNEJ. Semoga bermanfaat

Time & Date

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Quotes

“Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan itu Anda dapat mengubah dunia” – Nelson Mandela

“Seseorang yang berhenti belajar adalah orang lanjut usia, meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda” -Henry Ford

“Berikan seorang pria semangkuk nasi dan Anda akan memberinya makanan untuk sehari. Ajarkan seorang pria memelihara padi dan Anda akan memberinya makanan seumur hidup” – Confusius

“Pembelajaran tidak didapat dengan kebetulan. Ia harus dicari dengan semangat dan disimak dengan tekun” – Abigail Adams

“Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh.” – Albert Einstein

“Belajar memang bukan satu-satunya tujuan hidup kita. Tetapi kalau itu saja kita tidak sanggup atasi, lantas apa yang akan kita capai” – Shim Shangmin

“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan” – Mario Teguh

“Yang hebat didunia ini bukanlah tempat dimana kita berada, Melainkan arah yang kita tuju.” - Oliver Wendell Holmes

“Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan enam hal yaitu cerdas, selalu ingin tahu, tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu, bimbingan dari guru dan dalam waktu yang lama.” - Ali bin Abi Thalib

“Jangan pernah meragukan keberhasilan Sekelompok kecil orang yang bertekad mengubah dunia, Karena hanya kelompok seperti itulah yang pernah berhasil melakukannya” - Margaret Mead

“Pendidikan bukan persiapan untuk hidup. Pendidikan adalah hidup itu sendiri.“ - John Dewey

“Yang penting bukan bagaimana caramu hidup melainkan hidup siapa yang kamu ubah dengan hidupmu. Seorang majikan bisa memberitahumu apa yang ia harapkan darimu Tapi seorang guru membangkitkan pengharapanmu sendiri” - Patricia Neal

“Bantinglah otak untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya guna mencari rahasia besar yang terkandung di dalam benda besar yang bernama dunia ini, tetapi pasanglah pelita dalam hati sanubari, yaitu pelita kehidupan jiwa.” - Al- Ghazali

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.” - Soekarno

“Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kamu dan juga orang-orang yang dikaruniai ilmu pengetahuan hingga beberapa derajat.” - (al-Mujadalah : 11)

“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.” - Winston Chuchill

“Bila orang mulai dengan kepastian, dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan keraguan, dia akan berakhir dengan kepastian.” - Francis Bacon

“Nalar hanya akan membawa anda dari A menuju B, namun imajinasi mampu membawa anda dari A ke manapun.” - Albert Einstein

“Tuntulah ilmu pengetahuan itu mulai dari buaian, sampai keliang lahat.” - (Hadits)

“Bukanlah kebaikan itu dengan banyaknya harta dan anak, tetapi dengan banyaknya ilmu, besarnya kesabaran, mengungguli orang lain dalam ibadahnya, apabila berbuat kebaikan ia bersyukur dan bila berbuat salah (dosa) ia beristighfar kepada Allah.” - Ali bin Abi Thalib

“Dengan kecerdasan jiwalah manusia menuju arah kesejahteraan.” - Ki Hajar Dewantara


jadwal-sholat