Pembangunan perekonomian di Indonesia merupakan hal
yang sudah sering dibahas karena terdapat banyak masalah yang menghambat
pembangunan perekonomian seperti kemiskinan. Kebanyakan pada bangsa kita
sebagian dari mereka yang dapat dikatakan sebagai golongan menengah kebawah
bersikap tidak peduli dan pasif akan apa yang dialami mereka. Jika sebagian
masyarakat kita sendiri terutama bagi masyarakat yang dianggap miskin dan memiliki
ketidakberdayaan, bahkan dapat dikatakan sebagai masyarakat yang tertindas,
bersikap tidak peduli dan pasif maka hal inilah yang menjadi tujuan utama
adanya pendekatan humanis radikal, yaitu untuk merubah cara pandang masyarakat
tersebut, bahwa mereka harus bersikap aktif akan keadaan kekurangan yang
dimiliki yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran akan system dan structural
sosial bahwa sebenarnya mereka mampu untuk menjadi sebuah masyarakat yang lebih
daripada yang kini mereka rasakan. Dalam menghadapi masalah perekonomian yang
rendah, masyarakat bersikap tidak peduli dan pasif akan keadaaan tersebut,
sehingga hal ini tidak akan menjadikan sebuah perubahan pada pembangunan
perekonomian di negara kita, melalui pendekatan humanis radikal berusaha untuk
dipecahkan masalah tersebut, yaitu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat
bahwa mereka sebagai manusia memiliki harkat dan martabatnya yang harus
dipenuhi.
Kata
Kunci : Pembangunan Perekonomian, Pendekatan Humanis Radikal
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pembangunan merupakan sebuah
fenomena yang sering kali dibahas pada setiap kehidupan masyarakat dalam suatu
negara. Pembangunan merupakan sebuah hal penting yang dapat dijadikan tolak
ukur apakah sebuah negara tersebut dapat dikatakan negara yang sudah maju atau
negara yang masih berkembang, semakin tinggi tingkat pembangunan dalam sebuah
negara maka dapat dikatakan bahwa negara tersebut merupakan sebuah negara yang
maju dan sebaliknya, semakin minimnya tingkat pembangunan maka dapat dikatakan
negara tersebut masih merupakan negara yang berkembang.
Konsep pembangunan sebenarnya lebih
merujuk pada bentuk perubahan untuk menuju yang lebih baik kedepannya. Demi
mencapai tujuan yang lebih baik ini maka diperlukan sebuah perencanaan yang
telah dipersiapkan secara matang untuk tercapainya tujuan tersebut. Pembangunan
secara garis besar di Indonesia dapat dijadikan atas tiga hal umum yaitu
meliputi penmbangunan pendidikan, pembangunan ekonomi, dan pembangunan
kesehatan.
Bangsa Indonesia yang memiliki
keanekaragaman budaya, suku, etnis, ras, dan agama menjadikan keanekaragaman
ini sendiri sebagai pendorong baik itu eksternal maupun internal dalam perannya
sebagai faktor pendukung adanya sebuah pembangunan. Dalam implementasinya
kurangnya komunikasi dari penentu kebijakan menjadikan model atau tipe
pembangunan di Indonesia menjadi lebih ke arah “top-down”, dimana dalam model
ini dalam satu sisi dapat dinilai baik dan dari sisi lain pula dapat dikatakan
buruk.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa
yang beragam dalam pelaksanaan pembangunan baik dari segi ekonomi, pendidikan,
maupun kesehatan masih bersikap apatis acuh tak acuh pada kondisinya sendiri.
Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memakai pada pendekatan humanis radikal
yaitu dimana kondisi bangsa kita terhambat tatanan sosialnya sehingga
perkembangan harkat martabat masyarakat bangsa kita juga terhambat.
Pembangunan dalam sektor ekonomi
merupakan sebuah hal yang seringkali dibahas, karena negara kita merupakan
negara yang masih dalam taraf negara yang berkembang dimana dari segi
perekonomian banyak terdapat kendala dalam pelaksanaan pembangunanannya. Dalam
perkembangannya pembangunan ekonomi di Indonesia mengalami kendala-kendala,
seperti tingkat kemiskinan yang tinggi. Fenomena inilah yang menjadi dasar
dibahasnya pendekatan humanis radikal
1.2 Kajian
Teoritis
1.2.1
Konsep Pembangunan
Di
Indonesia, kata pembangunan sudah menjadi kata kunci bagi segala hal. Secara
umum, pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat.
Pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok; pertama, masalah materi yang
mau dihasilkan dan dibagi, dan kedua, masalah manusia yang menjadi pengambil
inisiatif. Jadi pembangunan sebenarnya bagaimana hal tersebut dapat
menghasilkan sesuatu bagi masyarakatnya untuk lebih baik dari segala aspek
kehidupannya, dan bagaimana usaha masyarakat dalam perencanaanya dalam
pembangunan itu sendiri sehingga nantinya dapat dirasakan hasil dari sebuah
pembangunan tersebut.
Pembangunan pada hakekatnya adalah
suatu proses transformasi masyarakat dari suatu keadaan pada keadaan yang lain
yang makin mendekati tata masyarakat yang dicitacitakan, dalam proses
transformasi itu ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan
(continuity) dan perubahan (change), tarikan antara keduanya menimbulkan
dinamika dalam perkembangan masyarakat (Djojonegoro, 1996: 7).
1.2.2
Pendekatan Humanis
Radikal
Para penganut humanis radikal pada
dasarnya berminat mengembangkan sosiologi perubahan radikal dari pandangan
subyektivis yakni berpijak pada kesadaran manusia. Pendekatan humanis radikal
didasarkan pada nalar antipositivistik, voluntaris, dan ideografis. Pandangan
dasar yang penting bagi humanis radikal adalah bahwa kesadaran manusia telah
dikuasai atau dibelenggu oleh suprastruktur ideologis yang ada di luar dirinya
yang menciptakan pemisah antara dirinya dengan kesadaran yang murni, atau
membuat kesadaran palsu yang menghalanginya mencapai pemenuhan dirinya sebagai
manusia sejati.
Agenda utama adalah memahami
kesulitan manusia dalam membebaskan dirinya dari semua bentuk tatanan sosial
yang menghambat perkembangan dirinya sebagai manusia. Pada intinya humanis
radikal menurut Paulo Freire melalui analisisnya yaitu mengenai tingkatan
kesadaran manusia dan usaha untuk melakukan “konsientisasi”, yang pada dasarnya
membangkitkan kesadaran manusia akan system dan struktur penindasan.
Tingkat kesadaran masyarakat
terbagi menjadi tiga yaitu, pertama magis, yang menunjukkan bahwa kemiskinan
ataupun ketidak berdayaan masyarakat itu terjadi karena ada faktor diluar
manusia (natural-supernatural), kedua naif, yang mengatakan bahwa aspek manusia
itu sendiri yang merupakan akar dari penyebab masalah dalam masyarakat, ketiga
yaitu kritis, hal ini memberikan pandangan bahwa system dan struktur sosial
yang merupakan akar dari sebuah masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Studi Kasus
Dalam pelaksanaannya pembangunan ekonomi di negara
kita bukanlah perkara yang mudah karena masih banyak kendala-kendala yang
muncul yang menjadikan pembangunan ekonomi di negara kita tidak mengalami
perubahan yang bernilai positif. Kendala pada pembangunan ekonomi diantaranya
yang pertama yaitu masalah kemiskinan, kemiskinan merupakan masalah global yang
dialami oleh bangsa kita sebagai negara yang masih berkembang. Masyarakat
miskin sering menderita kekurangan gizi, tingkat kesehatan yang buruk, tingkat
buta huruf yang tinggi, lingkungan yang buruk dan ketiadaan akses infrastruktur
maupun pelayanan publik yang memadai. Daerah kantong-kantong kemiskinan
tersebut menyebar diseluruh wilayah Indonesia dari dusun-dusun di dataran
tinggi, masyarakat tepian hutan, desa-desa kecil yang miskin, masyarakat
nelayan ataupun daerah-daerah kumuh di perkotaan.
Salah satu akar permasalahan kemiskinan di Indonesia
yakni tingginya disparitas antar daerah akibat tidak meratanya dsistribusi
pendapatan, sehingga kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin
di Indonesia semakin melebar. Selain fator disparitas ada penyebab-penyabab
lain munculnya tingkat kemiskinan di Indonesia yaitu antara lain :
1. Laju
Pertumbuhan Penduduk.
Pertumbuhan
penduduk Indonesia terus meningkat di setiap 10 tahun menurut hasil sensus
penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk
dengan keadaan ekonomi yang belum mapan.
2. Tingkat
pendidikan yang rendah.
Rendahnya
kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu
negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat
pengetahuan tenaga kerja.
3. Kurangnya
perhatian dari pemerintah.
Pemerintah yang kurang
peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi salah satu
faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang mampu
mengendalikan tingkat kemiskinan di negara kita.
2.2 Keterkaitan
dengan Pendekatan Humanis Radikal
Masalah pertumbuhan pembangunan
perekonomian merupakan sebuah masalah yang sering diperbincangkan, terutama
pada masalah kemiskinan yang timbul sebagai fenomena global pada bangsa kita.
Namun kebanyakan pada bangsa kita sebagian dari mereka yang dapat dikatakan
sebagai golongan menengah kebawah bersikap tidak peduli dan pasif akan apa yang
dialami mereka. Dengan sikap yang masih seperti ini tentu hal ini akan
menghambat terjadinya pertumbuhan pembangunan perekonomian untuk kedepannya
yang lebih sehingga bangsa kita dapat dikatakan memliki perekonomian yang baik
dan dapat bersaing dengan perekonomian di dunia luar.
Pada pendekatan humanis radikal
dijelaskan bahwa tingkatan kesadaran manusia dan usaha untuk melakukan
“konsientisasi”, yang pada dasarnya membangkitkan kesadaran manusia akan system
dan struktur penindasan, jika sebagian masyarakat kita sendiri terutama bagi
masyarkat yang dianggap miskin dan memiliki ketidakberdayaan, bahkan dapat
dikatakan sebagai masyrakat yang tertindas, bersikap tidak peduli dan pasif maka
hal inilah yang menjadi tujuan utama adanya pendekatan humanis radikal, yaitu
untuk merubah cara pandang masyarakat tersebut, bahwa mereka harus bersikap
aktif akan keadaan kekurangan yang dimiliki yaitu dengan cara meningkatkan
kesadaran akan system dan structural sosial bahwa sebenarnya mereka mampu untuk
menjadi sebuah masyarakat yang lebih daripada yang kini mereka rasakan.
Kesadaran manusia yang telah
dikuasai atau dibelenggu oleh suprastruktur ideologis yang ada diluar dirinya
menciptakan pemisahan dirinya dengan kesadaran yang sebenarnya atau membuatnya
dalam kesadaran palsu yang menghalanginya mencapai pemenuhan dirinya sebagai
manusia sejati, inilah juga yang menjadi penyebab masyarakat kita bersikap
pasif akan keadaan yang dihadapinya sekarang. Pada pendekatan humanis radikal
terkait masalah kemiskinan, juga berusaha memecahkan masalah bagaimana
masyarakat yang dianggap sebagai masyarakat yang kurang mampu ini lepas dari
belenggu-belenggu yang mengikat mereka untuk dijadikan dalam pola-pola sosial
yang mapan sehingga tercapai harkatnya sebagai manusia.
2.3 Penyelesaian
Masalah dengan Pendekatan Humanis Radikal
Dalam masalah yang dialami bangsa
kita yaitu terkait sikap kepasifan dari masyarakat akan keadaan yang dialaminya
seperti kemiskinan yang dialami tapi mereka bersikap tidak peduli akan hal itu
sendiri, kemudian penindasan yang dialami akibat dari kemiskinan yang dirasakan
ini juga dianggap sebagai hal yang biasa, hal ini perlu membutuhkan sebuah
pemecahan masalah agar masyarakat kita dapat menjadi masyarakat dengan tingkat
pertumbuhan pembangunan ekonomi yang tinggi. Pemecahan masalah tersebut yaitu :
Pertama, melalui
pendekatan humanis radikal, perlu adanya peningkatan kesadaran terhadap masyarakat akan keadaan yang dialami
sekarang tidak seharusnya hanya untuk dimaklumi, melainkan harus ditanggapi
dengan sikap aktif dari masyarakat ini sendiri.
Kedua, perlu
adanya usaha untuk memahami kontradiksi-kontradiksi dalam lingkup sosial,
politik dan ekonomi, dan untuk mengambil tindakan melawan unsur-unsur realitas
kehidupan yang menindas.sehingga kedepannya tidak akan terjadi sebuah
penindasan terhadap masyarakat.
Ketiga, perlu
adanya sikap kritis akan kehadapan masyarakat, jikalau masalah yang muncul itu
berasal dari system dan struktur sosial yang tidak terlaksana dengan baik,
sehingga apparat pemerintah terkait dapat membenarkan system dan struktur yang
salah tersebut.
Keempat, terlepas
dari pendekatan humanis radikal, perlu adanya sikap serius dari pemerintah agar
pertumbuhan pebangunan perekonomian di negara kita ini lebih maju, salah
satunya dengan perencanaan-perencanaan yang terkoordinir dengan baik, serta
pengawasan terhadap pembangunan perekonomian itu sendiri sehingga nantinya
dalam pelaksanaannya tidak ada penyelewengan-penyelewengan.
Dari beberapa pemecahan masalah tersebut, dapat
dikatakan yang menjadi unsur terpenting tekait dengan pendekatan humanis
radikal, yaitu dengan peningkatan kualitas kesadaran masyarakat itu sendiri
untuk dapat bersikap aktif pada keadaan yang dialami kini, agar pembangunan
perekonomian di negara kita ini tidak hanya berjalan di tempat, kedepannya agar
pertumbuhan pembangunan perekonomian ini semakin membaik.
BAB
III
KESIMPULAN
Dalam pelaksanaannya pembangunan ekonomi di negara
kita bukanlah perkara yang mudah karena masih banyak kendala-kendala yang
muncul yang menjadikan pembangunan ekonomi di negara kita tidak mengalami
perubahan yang bernilai positif. Kendala pada pembangunan ekonomi diantaranya
yang pertama yaitu masalah kemiskinan, kemiskinan merupakan masalah global yang
dialami oleh bangsa kita sebagai negara yang masih berkembang. Salah satu akar
permasalahan kemiskinan di Indonesia yakni tingginya disparitas antar daerah
akibat tidak meratanya distribusi pendapatan, sehingga kesenjangan antara
masyarakat kaya dan masyarakat miskin di Indonesia semakin melebar.
Kebanyakan pada bangsa kita sebagian dari mereka
yang dapat dikatakan sebagai golongan menengah kebawah bersikap tidak peduli
dan pasif akan apa yang dialami mereka. Jika sebagian masyarakat kita sendiri
terutama bagi masyarakat yang dianggap miskin dan memiliki ketidakberdayaan,
bahkan dapat dikatakan sebagai masyarakat yang tertindas, bersikap tidak peduli
dan pasif maka hal inilah yang menjadi tujuan utama adanya pendekatan humanis
radikal, yaitu untuk merubah cara pandang masyarakat tersebut, bahwa mereka
harus bersikap aktif akan keadaan kekurangan yang dimiliki yaitu dengan cara
meningkatkan kesadaran akan system dan structural sosial bahwa sebenarnya
mereka mampu untuk menjadi sebuah masyarakat yang lebih daripada yang kini
mereka rasakan
Terdapat pemecahan masalah terkait masalah tersebut
yaitu, Pertama, melalui pendekatan
humanis radikal, perlu adanya peningkatan kesadaran terhadap masyarakat akan keadaan yang dialami
sekarang. Kedua, perlu adanya usaha
untuk memahami kontradiksi-kontradiksi dalam lingkup sosial, politik dan
ekonomi. Ketiga, perlu adanya sikap
kritis akan kehadapan masyarakat, jikalau masalah yang muncul itu berasal dari
system dan struktur sosial yang tidak terlaksana dengan baik
Dari beberapa pemecahan masalah tersebut, dapat
dikatakan yang menjadi unsur terpenting tekait dengan pendekatan humanis
radikal, yaitu dengan peningkatan kualitas kesadaran masyarakat itu sendiri
untuk dapat bersikap aktif pada keadaan yang dialami kini,
Pada intinya masyarakat kita dalam menghadapi
masalah perekonomian yang rendah, mereka bersikap tidak peduli dan pasif akan
keadaaan tersebut, sehingga hal ini tidak akan menjadikan sebuah perubahan pada
pembangunan perekonomian di negara kita, melalui pendekatan humanis radikal
berusaha untuk dipecahkan masalah tersebut, yaitu dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat bahwa mereka sebagai manusia memiliki harkat dan martabatnya yang
harus dipenuhi.
DAFTAR
PUSTAKA
Fakih, Mansour.
2011. Runtuhnya Teori Pembangunan dan
Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ofset
PEMBANGUNAN
PEREKONOMIAN DENGAN PENDEKATAN
HUMANIS
RADIKAL
Diajukan Guna Memenuhi Tugas
Matakuliah Teori Pembangunan
Oleh
:
Fahmi Febri Prakoso
NIM 140910201014
Email :
febri_duatujuh@yahoo.com
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
0 komentar:
Posting Komentar